Selamat Datang di Blog Puskesmas Babat, Kami Keluarga Besar Puskesmas Babat Bertekad Memberikan Pelayanan Tepat Waktu, Aman dan Nyaman Demi Kepuasan Pelanggan

Minggu, 28 Juli 2019

CHATTING JAPRI ( CEGAH STUNTING SEJAK REMAJA PUTRI) PUSKESMAS BABAT


CHATTING JAPRI : PROGRAM INOVASI GIZI SEBAGAI PENDEKATAN DIBIDANG KESEHATAN UNTUK MEWUJUDKAN GENERASI INDONESIA SEHAT

dr. Alfian Nur Mujtahidin / Dokter Umum / Puskesmas Babat
NIP : 19930817 201903 1 012

Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan bahwa estimasi jumlah penduduk Indonesia berdasarkan umur paling banyak yakni berumur dibawah 20 tahun. Data tersebut mencerminkan bahwa Indonesia memiliki modal generasi Sumber Daya Manusia yang kuat untuk memujudkan Indonesia yang unggul, maju, serta sejahtera kedepan. Selain itu, Indonesia juga memiliki kekayaan alam yang melimpah, bentang geografis yang strategis, serta aspek sosial dan budaya yang memungkinkan Negara Indonesia menjadi salah satu negara yang bisa bersaing di dunia.




Grafik 1. Estimasi Penduduk Indonesia Berdasarkan Umur (sumber : Pusdatin Kemenkes, 2018)

Modal generasi yang sudah dimiliki oleh Indonesia tersebut harus dikelola dengan optimal sehingga mereka bisa menjadi generasi - generasi penerus bangsa yang mampu mengelola Bangsa dan Negara Indonesia kedepan lebih baik lagi. Sudah bukan menjadi rahasia bahwa dalam menciptakan suatu generasi yang unggul diperlukan dua aspek penting. Pendidikan dan kesehatan adalah dua aspek penting demi mewujudkan generasi Indonesia yang mumpuni. Dua hal tersebut seolah tidak boleh terpisahkan. Tanpa kesehatan yang baik, kita tidak bisa mendapatkan pendidikan yang optimal. Begitupun tanpa pendidikan yang baik, kita tidak bisa mendapatkan kesehatan secara optimal pula. Hal ini ibarat kesehatan adalah sumber/bahan material sedangkan pendidikan adalah mesin atau alat yang digunakan untuk mengolah bahan material tersebut menjadi suatu produk.

Sebagai insan kesehatan, kami tentu memiliki tanggung jawab bagaimana menciptakan generasi muda Indonesia yang jumlahnya sangat banyak untuk bisa sehat baik secara fisik, mental, maupun sosial. Bisa dibilang bahwa untuk menciptakan generasi muda yang sehat merupakan tantangan tersendiri yang susah susah gampang. Susah karena pendekatan yang kita lakukan akan sangat berbeda, belum lagi adanya gap teknologi dari mereka generasi muda dan orang tua mereka. Akan sulit pula jika kemudian para pemangku kepentingan di bidang kesehatan merupakan generasi tua yang tidak sadar tentang perkembangan jaman hari ini. Namun akan terlihat sangat mudah, karena kita telah berada di era industri 4.0 yang memungkinkan semua informasi akan diterima dengan sangat cepat sekali. Serta jika kita bisa dan mampu memanfaatkannya akan menjadi pintu masuk dengan memanfaatkan teknologi tersebut untuk menjangkau mereka generasi muda.

Salah satu pendekatan yang kami pilih dan kami tuangkan dalam program inovasi yang dilakukan di Puskesmas Babat yakni Chatting Japri. Chatting merupakan kata yang sering kita gunakan di era sekarang ini untuk melakukan komunikasi melalui gawai sedangkan Japri juga merupakan istilah milenial yang menunjukkan komunikasi dilakukan secara personal. Sehingga nama program Inovasi tersebut yang terasa milenial bisa diterima oleh mereka, memunculkan rasa penasaran mereka, dan mereka akan secara aktif ikut serta dalam kegiatan tersebut.

Chatting Japri merupakan kepanjangan dari Cegah Stunting Lewat Remaja Putri menjadi bentuk komitmen kami dalam mewujudkan generasi Indonesia yang sehat. Melalui program inovasi tersebut Remaja Putri diberikan pendidikan atau edukasi tentang bagaimana mereka mengatur pola makan dan asupan gizi, pendidikan kesehatan reproduksi, pemberian suplementasi zat besi, serta pemantauan secara berkala status gizi. Kegiatan tersebut diolah secara menarik melalui kegiatan ceramah, tatap muka, diskusi dan konseling personal, pembentukan grup sosial media, pemberian reward, serta beragam kegiatan menarik lainnya.



Gambar 1 . Kegiatan Chatting Japri di SMK (Sumber : Dokumentasi Puskesmas Babat)
Program inovasi tersebut telah berjalan secara periodik dan menyasar mulai dari siswa sekolah dasar, menengah, dan SMA di wilayah kerja Puskesmas Babat. Tujuannya adalah melalui program tersebut para remaja putri yang merupakan generasi muda Indonesia, akan menjadi generasi-generasi Indonesia yang sehat. Bagaimana mereka bisa menjadi sehat ?, karena meraka secara promotif dan preventif melalui program Gizi diberikan masukan bagaimana mengatur pola gizi yang baik. Pada fase usia tersebut, Gizi yang baik diperlukan untuk membangun karena proses perkembangan dan pertumbuhan. Namun, jika tidak ada pendekatan yang baik akan ada ketakukan bagi mereka remaja putri menjadi korban dan pandangan “body shamming”.

Melalui remaja putri yang sehat, mereka akan tumbuh menjadi perempuan dewasa yang sehat, mereka akan menjadi calon-calon ibu sehat yang kelak akan melahirkan generasi-generasi Indonesia yang baru lagi, bahwa dari seorang ibu yang sehat akan lahir generasi baru yang sehat pula, mereka diasuh dari seorang ibu yang sehat akan tumbuh jadi anak yang sehat pula, dan kelak saat sudah semakin menua menjadi lansia yang sehat. Sebuah siklus yang terus terjadi dan akan menjadi siklus generasi yang hebat, tentu aspek-aspek yang lain juga diperhatikan.




Gambar 2. Masalah Gizi dalam Suklus Kehidupan
(Sumber Gambar : Lilik Rosidah, DPD Persagi Jatim)

Melalui kegiatan yang sederhana tersebut, kita tidak bisa melihat hasilnya secara instan, tapi diperlukan suatu komitmen dari kami sendiri, serta stakeholder lain sehingga kegiatan bisa berjalan terus menerus secara konsisten dan hasilnya bisa kita dilat dan amati dalam beberapa tahun kedepan, saat mereka menjadi dewasa yang lebih berproduktif yang akan menjadikan Indonesia negara yang unggul.










Semoga Bermanfaat  🙏 🙏 🙏

Related Posts :